Terapi Okupasi
Apa Itu Terapi Okupasi? Yuk, Kenalan Lebih Dekat!
Kalau ngomongin soal terapi okupasi (TO), ini bukan terapi sembarangan, lho. Terapi Okupasi itu semacam cara atau pendekatan buat bantu orang-orang (dari anak kecil sampai lansia) biar bisa menjalani hidup dengan lebih mandiri dan produktif. Gampangnya, Terapi Okupasi itu ngebantu seseorang supaya bisa ngelakuin aktivitas sehari-hari yang mungkin sebelumnya susah banget buat mereka. Nah, aktivitas ini biasanya meliputi hal-hal kayak makan, berpakaian, nulis, atau bahkan main. Keren, kan?
Siapa yang Butuh Terapi Okupasi di Usia Anak-Anak?
Di usia anak-anak, ada beberapa kondisi yang bikin mereka butuh banget sama TO. Biasanya, anak-anak ini punya tantangan dalam tumbuh kembang atau ada masalah kesehatan tertentu. Berikut beberapa contoh siapa aja yang mungkin butuh TO:
Anak dengan Gangguan Perkembangan Motorik Anak yang sering jatuh, susah pegang pensil, atau kesulitan melakukan gerakan halus kayak mengancingkan baju. Nah, ini bisa jadi tanda-tanda mereka butuh TO.
Anak dengan Autisme Kalau anak punya kesulitan dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, atau melakukan aktivitas sehari-hari, TO bisa jadi solusi buat bantu mereka.
Anak dengan Cerebral Palsy Anak yang punya keterbatasan gerak akibat gangguan saraf dan otot bisa banget terbantu dengan TO supaya mereka bisa lebih mandiri.
Gangguan Pemrosesan Sensorik Anak yang terlalu sensitif sama suara, cahaya, atau tekstur tertentu, atau malah nggak merespons rangsangan dengan baik, sering banget jadi pasien TO.
Gangguan Konsentrasi dan Hiperaktif (ADHD) Anak-anak yang punya kesulitan fokus atau cenderung hiperaktif juga bisa dibantu lewat TO.
Ciri-Ciri Anak yang Mungkin Butuh Terapi Okupasi
Ada beberapa tanda yang bisa jadi alarm buat orang tua atau guru kalau anak perlu TO:
Susah banget fokus atau gampang terdistraksi.
Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah yang membutuhkan motorik halus, kayak nulis atau menggambar.
Nggak nyaman sama suara keras atau tekstur tertentu (kayak kain tertentu, pasir, atau makanan).
Kesulitan memahami instruksi sederhana.
Sulit berinteraksi atau bermain dengan teman sebayanya.
Terlalu aktif atau malah cenderung pasif.
Gimana Bentuk Penanganan Terapi Okupasi?
Penanganannya nggak asal-asalan, dong! Terapis okupasi biasanya punya program khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap anak. Berikut beberapa bentuk terapinya:
Aktivitas Motorik Halus Latihan ini bisa berupa mengancingkan baju, menyusun balok, atau belajar memegang pensil dengan benar.
Stimulasi Sensorik Anak diajak main dengan media kayak pasir, air, atau benda bertekstur untuk menyeimbangkan respons sensoriknya.
Latihan Kemandirian Anak diajarkan cara makan sendiri, berpakaian, atau merapikan mainannya.
Permainan Interaktif Lewat permainan, anak diajak belajar kerja sama, komunikasi, dan bersosialisasi.
Teknik Relaksasi dan Fokus Anak diajak belajar teknik bernapas atau aktivitas tenang untuk mengurangi hiperaktif atau meningkatkan fokus.
Jadi, kalau ada anak yang kelihatan struggling di aktivitas sehari-harinya, jangan ragu buat konsultasi sama terapis okupasi. Terapi ini nggak cuma membantu anak jadi lebih mandiri, tapi juga bikin mereka lebih percaya diri buat explore dunia mereka. Pokoknya, Terapi Okupasi solusi kece buat tumbuh kembang anak yang optimal!
- Autisme dan spektrumnya
- Down syndrom
- Cerebral palsy
- ADHD / ADD (hiperaktif / hipoaktif)
- Terlambat bicara (speech delay)
- Kesulitan belajar (Learning differencial)
- Kesulitan membaca (Dyslexia)
- Kesulitan menulis (Dysphragia)
- Kesulitan berhitung (Dyscalculia)
- dll
• Observasi Tumbuh Kembang Anak
- Observasi Tumbuh Kembang Anak adalah sebuah asesmen / screening tumbuh kembang anak yang bertujuan untuk melihat apakah tumbuh kembang anak sudah sesuai atau tidak dengan kemampuan atau tahap perkembangan yang seharusnya. Jika terdapat suatu keterlambatan atau kendala atau gangguan tumbuh kembang pada anak maka kami akan mempelajari masalah tersebut (kebutuhan dan kekurangannya) sehingga bisa ditentukan penyelesaian masalah berupa terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
- Terapi Wicara untuk anak terlambat bicara,kesulitan berbicara dan berbahasa, gangguan komunikasi, pasca operasi celah langit bibir dll
- Terapi Wicara untuk dewasa seperti pasca stroke, gagap, dll
- Terapi yang diberikan untuk melatih kemandirian anak, kognitif terapi, melatih aktifitas sehari-hari, aktifitas sosial, dll.
- Terapi sensori integrasi diberikan untuk memperbaiki sensori motorik anak yang akan memperbaiki kondisi dan membuat anak bisa fokus, tenang, daya tahan terhadap suatu aktifitas, daya tangkap atau pemahaman, fungsi komunikasi yang lebih baik dan banyak hal lain yang berhubungan dengan otak dan sensori motorik anak agar lebih optimal.
- Kesulitan belajar
- Kesulitan membaca
- Kesulitan menulis
- Kesulitan berhitung,
- dimana terapi remedial ini tidak bisa dilakukan oleh guru pada umumnya karena anak dengan dengan kesulitan-kesulitan memiliki keterbatasan dalam kemampuan berpikir secara optimal dan juga kemampuan logika mendasar serta gangguan dalam motorik halusnya dimana hal-hal ini hanya dipahami pencarian akar masalah dan penanganannya oleh seorang terapis.
- Terapi Perilaku bertujuan untuk menghilangkan perilaku-perilaku anak yang tidak dapat diterima secara sosial atau perilaku yang seharusnya tidak ada panak seusianya dan membangun perilaku-perilaku baru yang secara sosial / umum pada anak seusianya.